Dan ternyata pembalap Motogp dengan gaji tertinggi ketika ini masih Valentino Rossi, sang ikon dunia balap Motogp. Yamaha diperkirakan menggaji Rossi dengan nilai $ 10 juta per tahun.
Ternyata besaran gaji Rossi tersebut cukup membuat panas Jorge Lorenzo. Mantan rekan satu tim Rossi yang juga merupakan rival Rossi tersebut mungkin iri dengan besarnya gaji Rossi.
Lorenzo yang disebut sebut pindah ke Ducati karena ditawari gaji yang besar ternyata gajinya masih belum sebesar gaji Vale.
Dan gres baru ini Lorenzo mengomentari berita wacana besaran gaji yang diterima Rossi di Yamaha. Menurut Lorenzo kalau ia masih bertahan di Yamaha, ia akan menjadi pembalap Motogp dengan gaji terbesar, tentu lebih besar dari The Doctor.
"Ketika Rossi kembali ke Yamaha di demam isu 2013, Ia menjalani dua tahun yang buruk dengan Ducati. Itu sebabnya Ia tak memiliki banyak kekuasaan di tim karena Yamaha berstatus sebagai juara dunia dengan Saya. Mereka (Yamaha) meningkatkan gaji Saya dan mereka tak bisa membayar dua kontrak dengan nilai besar sekaligus,” kata Lorenzo.
Bahkan Lorenzo juga menyebut bahwa prestasinya masih lebih bagus dari The Doctor semenjak Rossi kembali ke Yamaha.
Pada demam isu perdana comeback-nya bersama Yamaha, Rossi masih belum maksimal, tetapi tahun berikutnya beliau bisa bangkit. Namun hal itu masih jauh dari posisi saya di Yamaha karena saya selalu menerima usulan yang sangat baik. Bahkan selalu lebih baik dari tahun sebelumnya dan membuat saya menjadi rider dengan gaji yang paling tinggi di MotoGP,” tutup Lorenzo.
Memang benar, prestasi Lorenzo lebih baik dibandingkan Rossi dalam beberapa tahun terakhir.
Akan tetapi Lorenzo juga harus sadar bahwa Motogp bukan hanya soal prestasi. Tim juga melihat potensi rider sebagai alat marketing, dan harus diakui Rossi masih lebih terkenal dan memiliki lebih banyak fans dibandingkan dengan Lorenzo.
Mungkin hal itulah yang membuat Yamaha berani menggaji Rossi dengan nilai besar. Nama besar Vale akan sangat berkhasiat untuk menjual motor motor Yamaha di banyak negara berkembang termasuk Indonesia.