Ducati Desmosedici GP17 Kurang Kompetitif Dibandingkan Honda dan Yamaha

Ducati Desmosedici GP17 terlihat tidak kompetitif dalam dua kali tes pra ekspresi dominan di Sepang dan Phillip Island. Hasil kurang memuaskan selama tes pra ekspresi dominan terang membuat salah satu rider Ducati, Andrea Dovisiozo merasa khawatir.

Sebenarnya bila dibandingkan dengan tahun lalu, Ducati juga tidak menerima hasil maksimal dalam tes pra musim. Tim asal Bologna tersebut cukup struggling mengimbangi para rival kendati pada jadinya bisa mencuri dua kali kemenangan dalam race ekspresi dominan 2016.

 terlihat tidak kompetitif dalam dua kali tes pra ekspresi dominan di Sepang dan Phillip Island Ducati Desmosedici GP17 Kurang Kompetitif Dibandingkan Honda dan Yamaha

"Jika Kamu melihat tes kemarin dan membandingkannya dengan tes tahun lalu, Kami terang berada di situasi yang lebih baik. Saya cukup kompetitif di Sepang dan Phillip Island, padahal itu salah satu trek yang paling menyulitkan bagi Saya," ungkap Dovi kepada Autosport , Minggu (26/2/2017).

"Kami sudah berkembang ketimbang tahun lalu. Kami sudah cukup cepat. Tapi di sisi lain, Kami tidak bisa mengatasi sisi negatif motor. Kaprikornus saya tidak senang bila melihat kejuaraan dunia untuk bisa bersaing di tiap trek. Kami sudah bekerja dengan baik, tapi tidak cukup," Jelas Dovi.

Waktu yang kian mepet dengan jadwal race MotoGP perdana di Qatar membuat Dovi kian pesimis Ducati dapat melaksanakan perbaikan. Tes pra ekspresi dominan terakhir akan diadakan di Qatar pada 10-12 Maret nanti, lalu Race perdana di Qatar akan digelar pada 26 Maret.

Waktu singkat tersebut harus dimanfaatkan tim Ducati semaksimal mungkin. Adanya Casey Stoner dan Jorge Lorenzo ternyata belum cukup untuk memaksimalkan potensi Desmosedici. Bahkan Lorenzo juga masih kesulitan mengikuti keadaan dengan Desmosedici GP17.

"Di Qatar akan sulit untuk punya bahan terbaru. Tidak mungkin untuk membuat sesuatu dalam dua minggu. Kami harus mengerti apa saja yang mesti dilakukan untuk membuatnya bekerja dengan baik," pungkasnya.

Jika dibandingkan dengan para rival di MotoGP menyerupai Maverick Vinales dengan Yamaha M1 dan Marc Marquez dengan Honda RCV maka Desmosedici GP17 terlihat tidak bertaring. Dovi memang sukses berada di posisi ketiga pada tes pra ekspresi dominan hari terakhir di Sepang, namun di Phillip Island terlihat Dovi cukup kesulitan sampai laptime terbaiknya tertinggal lebih dari setengah detik dari Vinales dan Marquez.

Sementara Jorge Lorenzo sendiri seolah masih meraba raba dan belum memiliki sentuhan terhadap kuda besi Ducati. Lorenzo belum pernah berada di posisi lima besar baik di tes Sepang maupun Phillip Island.

Banyak yang menilai kurang kompetitifnya Ducati Desmosedici GP17 ini ialah alasannya tidak adanya winglet pada motor. Karena menyerupai Kita tahu, di tahun lalu Ducati sangat perkasa berkat adanya winglet yang membantu menambah downforce.

Namun Dovi lebih menyoroti kemampuan menikung Desmosedici GP17. Menurutnya motor tersebut masih cukup sulit untuk melahap tikungan. Hal tersebut tentu akan membuat Ia dan Lorenzo kehilangan banyak waktu di tikungan.

"Ketika anda berada di tengah balapan, grip sangat rendah bagi semuan pembalap dan kemampuan berbelok akan memberi dampak yang besar."

"Kami akan sangat berpengaruh di semua area, tapi menjadi sangat buruk ketika berbelok, dengan kemampuan motor dan pebalap ketika ini, sulit untuk membuat prediksi. Itulah mengapa bila Kami bisa berbenah, apapun bisa berubah," pungkas Dovi.

Desmosedici GP17 memang masih belum tepat dan kurang kompetitif dibandingkan para rivalnya. Akan tetapi dari pernyataan Dovi tersebut dapat disimpulkan bahwa kekurangan terbesar Desmosedici GP17 ada dalam kemampuan melahap tikungan.

Selebihnya, Ducati Desmosedici GP17 sudah cukup cantik secara power maupun aerodinamika. Jika Ducati dapat mengatasi masalah handling pada motor mereka maka bukan tidak mungkin Ducati akan lebih kasar tahun ini dan dapat mengganggu hegemoni Honda dan Yamaha.


Related Posts: